Arsip Blog

Tips Menulis Siaran Pers (Press Release)

Siaran pers atau pers release merupakan  informasi yang disediakan organisasi untuk disebarluaskan kepada media. Informasi yang diberikan biasanya terkait kegiatan yang dilaksanakan organisasi tersebut dan dinilai memiliki manfaat untuk publik.

Informasi dalam siaran pers umumnya mengandung news value bagi media, sebagai contoh tujuan dan dasar kegiatan, hasil kajian maupun temuan di lapangan, produk atau kegiatan yang dilaunching, hingga laporan keuangan.

Siaran Pers dibuat oleh praktisi humas (Public Relations Officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk dipublikasikan di media massa. Menulis press release pada dasarnya sama dengan menulis berita (news), seperti yang dilakukan para wartawan.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan press release:

Struktur Naskah

Karakteristik dan struktur penulisan press release sama dengan menulis berita. Karakteristik siaran pers adalah memiliki “nilai berita” (news values), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.

Struktur penulisan siaran pers hakikatnya sama dengan dengan struktur naskah berita:

1. Head (judul)

2. Dateline (baris tanggal)

3. Lead (teras berita)

4. News body (tubuh atau isi berita)

Format Siaran Pers

Karena berasal dari lembaga formal, maka siaran pers umumnya juga formal. Ada format khusus dalam naskah press release, salah satunya seperti disarankan Media College sebagai berikut:

1. Bagian atas naskah berisi “Untuk Disiarkan Segera” atau “Untuk Disiarkan Tanggal …”

2. Headline atau judul, layaknya judul berita yang harus menggambarkan isi keseluruhan berita.

3. Date line. Baris Tanggal. Berisi nama kota dan tanggal.

4. Body konten atau isi, terdiri dari lead (teras) dan tubuh berita (body).

5. Info Lembaga. Di bagian akhir naskah, cantumkan informasi tentang lembaga atau instansi yang mengirimkan rilis.

6. Informasi kontak, setelah itu, di bawahnya dicantumkan nama dan alamat lembaga, nomer telpon, fax, email, website, termasuk narahubung/CP (Contact Person) yang bisa dihubungi.

Naskah Siaran Pers Sebaiknya:

1. Ditulis dengan gaya penulisan berita.

2. Jangan terlalu panjang – cukup satu lembar.

3. To the point, langsung saja ke pokok masalahnya.

4. Memenuhi unsur berita 5W+1H.

5. Berikan lebih dari satu nomor kontak –nomor telpon kantor, kontak pribadi, HP, email, dan fax.

6. Jika perlu, seratakan ilustrasi foto, tabel, atau grafik atau bahan pendukung lainnya.

7. Tuliskan pada kertas berkop-surat sehingga benar-benar resmi.

Berikut beberapa tips yang dirangkum dari beberapa sumber dalam menulis siaran pers yang baik.

1. Memiliki Nilai Berita (News Value)
Informasi yang ingin disiarkan memiliki daya tarik bagi pembaca, misalnya aneh, merupakan hal yang baru atau unik, berdampak (memiliki akibat bagi pembaca), pertentangan/konfilik, menyampaikan kemajuan (misal kemajuan iptek, dsb)

2. Judul yang eye catcher
Judul yang singkat dan eye catcher mampu membangkitkan perhatian dan menarik keingintahuan pembaca untuk membaca keseluruhan informasi.

3. Lead
Kalimat pembuka yang padat dan jelas serta mampu memikat dari pembacanya.

4. Gunakan Rumus 5W + 1H
Merupakan syarat penulisan karya jurnalistik yang baik. Dengan adanya unsur siapa (who), apa (what), dimana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaiman (how) , pembaca mampu memahami konteks yang sedang disampaikan.

5. Disusun Secara Piramid Terbalik (Inverted Pyramide)
Dalam susunan berita didahulukan segi terpenting/klimak, dilanjutkan kemudian secara berturut-turut oleh bagian yang berkadar semakin rendah: Penting – Kurang Penting – Tidak Penting

6. Keakuratan sumber berita
Media akan memperhatikan keakurasian informasi, oleh karena itu pastikan data dan fakta yang akan disampaikan akurat.

7. Gunakan kata-kata yang umum
Karena menghadapi masyarakat yang heterogen, maka bahasa yang digunakan haruslah sederhana dengan kata/istilah yang lazim atau umum diketahui masyarakat

8. Narahubung
Cantumkan narahubung yang lengkap, tulis nama, jabatan, email dan nomor HP. Ini membantu media untuk mengkonfirmasi informasi yang didapatnya.

9. Akhiri siaran pers dengan tanda ###

Selain tips penulisan, siaran pers ada rambu – rambu yang sebaiknya tidak dilakukan dalam penulisan siaran pers. Apa saja? Berikut larangannya :

1. Jangan gunakan kalimat atau paragraph yang panjang. Hindari pengulangan.

2. Jangan blast. Maksudnya adalah sebaiknya jangan sebarkan siaran pers yang sama kesemua media. Jika bisa secara spesifik susun siaran pers yang berbeda untuk setiap media.

3. Jangan kirim siaran pers dalam bentuk scan. Jika melalui email, masukkan siaran pers ke dalam body email, atau jika pakai lampiran gunakan format file plain text atau rich text format, maupun word document.

Menulis siaran pers yang baik dibutuhkan belajar dari waktu ke waktu. Jangan pernah lelah belajar, semakin sering belajar maka tulisan yang dibuat akan memberikan hasil maksimal, namun jangan cepat berpuas diri. Karena ilmu saat ini sudah tanpa batas lagi.***  (dmb, dari berbagai sumber)

Contoh-contoh Siaran Pers bisa dilihat di: https://studylibid.com/

Referensi:
• Purnama, N. Press Release sebagai Wahana Penyampai Informasi Kepada Publik dalam Aktivitas Kampanye Politik
• Indriyani, Lelly Dharna. https://madiunkota.go.id/2018/02/22/tips-menulis-siaran-pers/
• Kanal30 https://www.kanaltigapuluh.com/cara-membuat-siaran-pers-yang-benar/